Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04
Nilai Tukar Rupuah Terhadap Dollar Kembali Melemah
Nilai Tukar Rupiah ke Dollar saat ini menjadi sorotan bagi masyarakat dan
para pakar ekonomi. Kelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat dinilai saat ini
dapat menahan laju perkembangan ekonomi nasional, hal ini dikarenakan tingginya ongkos yang perlu dikeluarkan untuk
kepentingan impor bahan mentah menjelang bulan Ramadhan.
Beberapa orang di Ekonomi Asia Pasifik Economic & Market Analysis, City
Research Helmi Arman di dalam risetnya yang dipublikasikan pada hari ini,
selasa (30/7/2013) menjelaskan bahwa meningkatnya Cost dari impor dapat
beresiko negatif pada perkembangan ekonomi dewasa ini.
Perihal ini dikarenakan beberapa besar bahan baku untuk rata - rata
industri di Indonesia dipenuhi dari impor, layaknya halnya seperti bahan bakar
serta bahan industri non-bahan bakar.
Salah satu efek dari perlemahan rupiah yakni makin ketatnya peraturan kartu
kredit. Sebagaimana telah diketahui, perkembangan kredit akan tunjukkan
perlambatan ekonomi, menyusul berlangsungya kontraksi. Disamping itu, inflasi
serta nilai Rupiah yang meraih titik rekor tertingginya, hal ini dapat memaksa
bank untuk mengurangi penyaluran kartu kredit.
Beberapa media
juga menyorot permasalahan ini. Salah satu permasalahan ini juga adalah dari
utang valas.
“Utang valas oleh
beberapa korporasi sekarang ini juga menjadi sorotan yang disebabkan pelemahan
rupiah, walau dari kajian yang kami kerjakan perihal itu tidak terjadi hingga
pada level yang membahayakan,” ungkapnya
Untuk pelaku
sektor riil, pelemahan rupiah akan menghimpit margin di sektor manufaktur.
Menurut data BPS 2011, City Research mengidentifikasi bahwa kinerja sektor tersebut
cukup rawan pada pelemahan nilai tukar. Perihal ini lantaran manufaktur
sangatlah bergantung pada impor bahan baku oleh eksportir, serta pasar ekspor
yang saat ini bisa dibilang rendah.
Pasar ekspor yang saat didominasi
sebagian industri yang terhitung dalam kelompok ini adalah kendaraan baja,
bahan kimia, dan farmasi manufaktur. Akan tetapi ada juga industri yang
mempunyai impor rendah atau biasa disebut lob impor content, tetapi beberapa
ekspor yang besar dapat mendapat keuntungan dari melemahnya mata uang, seperti
minyak kelapa sawit, kertas, dan manufaktur furnitur.
Tanggal
Kutip : 3 November 2013
Analisis
:
Kelemahan nilai tukar rupiah pada
dolar Amerika Serikat dinilai saat ini dapat menahan laju perkembangan ekonomi
nasional, hal ini dikarenakan tingginya ongkos yang perlu dikeluarkan untuk
kepentingan impor bahan mentah. Hal ini dikarenakan beberapa besar
bahan baku untuk rata - rata industri di Indonesia dipenuhi dari impor,
layaknya halnya seperti bahan bakar serta bahan industri non-bahan bakar. Efek
dari perlemahan rupiah yaitu salah satunya utang valas dan makin ketatnya
peraturan kartu kredit. Akan tetapi ada juga industri yang mempunyai impor rendah atau biasa
disebut lob impor content, tetapi beberapa ekspor yang besar dapat mendapat
keuntungan dari melemahnya mata uang, seperti minyak kelapa sawit, kertas, dan
manufaktur furnitur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar