Kamis, 21 November 2013

Tugas 4 : Kerangka Karangan

IIF HUDZIFAH/28211169/3EB04

Topik   : Masyarakat.
Tujuan : Untuk mengetahui perkembangan masyarakat.
Tema  : Perkembangan masyarakat  dari jaman ke jaman.
I.  MASYARAKAT PEMBURU DAN PERAMU
1.    Masyarakat Pemburu dan Peramu di Dunia
2.    Masyarakat Pemburu dan Peramu di Indonesia
2.1 Di Irian
2.2 Di Kepulauan Mentawai
II.  MASYARAKAT PETANI DAN PETERNAK
1.    Masyarakat Petani  dan Peramu di Dunia
2.    Masyarakat Petani dan Peternak di Indonesia
2.1 Masyarakat petani di Pulau Jawa
2.2 Masyarakat peternak di Nusa TenggaraTimur
III. MASYARAKAT INDUSTRI
1.    Masyarakat Industri Modern
2.    Masyarakat Industri Canggih

Rabu, 13 November 2013

Tulisan 10: Cina Melemah, Pemerintah Belum Revisi Pertumbuhan Ekonomi

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

Cina Melemah, Pemerintah Belum Revisi Pertumbuhan Ekonomi

Hingga saat ini, meskipun ekonomi China sudah terlihat melemah, namun pemerintah belum kelihatan memiliki rencana untuk merevisi pertumbuhan ekonomi. Walaupun kejadian ini terus dalam pantauan pemerintah mengingat gejolak harga komiditas masih belum normal hingga saat ini. 

Seperti yang tercatat, lembaga - lembaga international telah melakukan revisi pertumbuhan ekonomi negara China di kuarta II - 2013 yang memang mengalami perlambatan laju pertumbuhan. Hal ini ditandai dari investasi yang ada pada instrumen pendapatan tetap serta produksi manufaktur.

Kementrian Ekonomi juga telah menyampaikan hal ini beberapa hari yang lalu bahwa Indonesia sampai saat ini belum begitu kelihatan akan adanya kenaikan harga - harga komoditas terkait sebagai akibat dari terjadinya penurunan pertumbuhan tersebut.

Sebagian pihak justru mengaku optimis bahwa komoditas dari Indonesia yang telah diekspor disinyalir punya kekuatan daya saing yang cukup, seperti Crude Palm Oil sebagai contoh. Dan yang menjadi harapan adalah agar tidak terjadinya penurunan permintaan sebagai dampak dari melemahnya ekonomi China tersebut.

Menurut menteri perekonomian sendiri sampai saat ini belum ada rencana pemerintah untuk merevisi pertumbuhan sebagai dampak yang terjadi atas melemahnya perekonomian di China, meskipun hal ini telah dipertanyakan lebih lanjut. Belum hanya menegaskan bahwa hal ini belum sampai berdampak seperti itu.

Tanggal Kutip : 3 November 2013

Analisis :

Meskipun ekonomi China sudah terlihat melemah, namun pemerintah belum kelihatan memiliki rencana untuk merevisi pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditandai dari investasi yang ada pada instrumen pendapatan tetap serta produksi manufaktur yang mengalami perlambatan laju pertumbuhan.

Tulisan 9: Nilai Tukar Rupuah Terhadap Dollar Kembali Melemah

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

Nilai Tukar Rupuah Terhadap Dollar Kembali Melemah


Nilai Tukar Rupiah ke Dollar saat ini menjadi sorotan bagi masyarakat dan para pakar ekonomi. Kelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat dinilai saat ini dapat menahan laju perkembangan ekonomi nasional, hal ini dikarenakan tingginya ongkos yang perlu dikeluarkan untuk kepentingan impor bahan mentah menjelang bulan Ramadhan.

Beberapa orang di Ekonomi Asia Pasifik Economic & Market Analysis, City Research Helmi Arman di dalam risetnya yang dipublikasikan pada hari ini, selasa (30/7/2013) menjelaskan bahwa meningkatnya Cost dari impor dapat beresiko negatif pada perkembangan ekonomi dewasa ini. 

Perihal ini dikarenakan beberapa besar bahan baku untuk rata - rata industri di Indonesia dipenuhi dari impor, layaknya halnya seperti bahan bakar serta bahan industri non-bahan bakar.

Salah satu efek dari perlemahan rupiah yakni makin ketatnya peraturan kartu kredit. Sebagaimana telah diketahui, perkembangan kredit akan tunjukkan perlambatan ekonomi, menyusul berlangsungya kontraksi. Disamping itu, inflasi serta nilai Rupiah yang meraih titik rekor tertingginya, hal ini dapat memaksa bank untuk mengurangi penyaluran kartu kredit.

Beberapa media juga menyorot permasalahan ini. Salah satu permasalahan ini juga adalah dari utang valas.

“Utang valas oleh beberapa korporasi sekarang ini juga menjadi sorotan yang disebabkan pelemahan rupiah, walau dari kajian yang kami kerjakan perihal itu tidak terjadi hingga pada level yang membahayakan,” ungkapnya

Untuk pelaku sektor riil, pelemahan rupiah akan menghimpit margin di sektor manufaktur. Menurut data BPS 2011, City Research mengidentifikasi bahwa kinerja sektor tersebut cukup rawan pada pelemahan nilai tukar. Perihal ini lantaran manufaktur sangatlah bergantung pada impor bahan baku oleh eksportir, serta pasar ekspor yang saat ini bisa dibilang rendah.

Pasar ekspor yang saat didominasi sebagian industri yang terhitung dalam kelompok ini adalah kendaraan baja, bahan kimia, dan farmasi manufaktur. Akan tetapi ada juga industri yang mempunyai impor rendah atau biasa disebut lob impor content, tetapi beberapa ekspor yang besar dapat mendapat keuntungan dari melemahnya mata uang, seperti minyak kelapa sawit, kertas, dan manufaktur furnitur.

Tanggal Kutip : 3 November 2013

Analisis :
Kelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat dinilai saat ini dapat menahan laju perkembangan ekonomi nasional, hal ini dikarenakan tingginya ongkos yang perlu dikeluarkan untuk kepentingan impor bahan mentah. Hal ini dikarenakan beberapa besar bahan baku untuk rata - rata industri di Indonesia dipenuhi dari impor, layaknya halnya seperti bahan bakar serta bahan industri non-bahan bakar. Efek dari perlemahan rupiah yaitu salah satunya utang valas dan makin ketatnya peraturan kartu kredit. Akan tetapi ada juga industri yang mempunyai impor rendah atau biasa disebut lob impor content, tetapi beberapa ekspor yang besar dapat mendapat keuntungan dari melemahnya mata uang, seperti minyak kelapa sawit, kertas, dan manufaktur furnitur.



Tulisan 8: KOPERASI MEWUJUDKAN KEBERSAMAAN DAN KESEJAHTERAAN

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

KOPERASI MEWUJUDKAN
KEBERSAMAAN DAN KESEJAHTERAAN


Membangun sistem Perekonomian Pasar yang berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya menyerahkan kepada pasar. Namun juga sangatlah tidak bijak apabila menggantungkan upaya korektif terhadap ketidakberdayaan pasar menjawab masalah ketidakadilan pasar sepenuhnya kepada Pemerintah. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. Bahkan cukup banyak contoh bukti keberhasilan koperasi dalam membangun posisi tawar bersama dalam berbagai konstelasi perundingan, baik dalam tingkatan bisnis mikro hingga tingkatan kesepakatan internasional. 

Oleh karena itu banyak Pemerintah di dunia yang menganggap adanya persamaan tujuan negara dan tujuan koperasi sehingga dapat bekerjasama. Meskipun demikian di negeri kita sejarah pengenalan koperasi didorong oleh keyakinan para Bapak Bangsa untuk mengantar perekonomian Bangsa Indonesia menuju pada suatu kemakmuran dalam kebersamaan dengan semboyan "makmur dalam kebersamaan dan bersama dalam kemakmuran". Kondisi obyektif yang hidup dan pengetahuan masyarakat kita hingga tiga dasawarsa setelah kemerdekaan memang memaksa kita untuk memilih menggunakan cara itu. Persoalan pengembangan koperasi di Indonesia sering dicemooh seolah sedang menegakan benang basah. Pemerintah di negara-negara berkembang memainkan peran ganda dalam pengembangan koperasi dalam fungsi "regulatory" dan "development". Tidak jarang peran ‘”development”  justru tidak mendewasakan koperasi.

Koperasi sejak kelahiranya disadari sebagai suatu upaya untuk menolong diri sendiri secara bersama-sama. Oleh karena itu dasar "self help and cooperation" atau "individualitet dan solidaritet" selalu disebut bersamaan sebagai dasar pendirian koperasi. Sejak akhir abad yang lalu gerakan koperasi dunia kembali memperbaharui tekadnya dengan menyatakan keharusan untuk kembali pada jati diri yang berupa nilai-nilai dan nilai etik serta prinsip-prinsip koperasi, sembari menyatakan diri sebagai badan usaha dengan pengelolaan demoktratis dan pengawasan bersama atas keanggotaan yang terbuka dan sukarela. Menghadapi milenium baru dan globalisasi kembali menegaskan pentingnya nilai etik yang harus dijunjung tinggi berupa: kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian kepada pihak lain (honesty, openness, social responsibility and caring for others) (ICA,1995). Runtuhnya rejim sosialis Blok-Timur dan kemajuan di bagian dunia lainnya seperti Afrika telah menjadikan gerakan koperasi dunia kini praktis sudah menjangkau semua negara di dunia, sehingga telah menyatu secara utuh. Dan kini keyakinan tentang jalan koperasi itu telah menemukan bentuk gerakan global. Koperasi Indonesia memang tidak tumbuh secemerlang sejarah koperasi di Barat dan sebagian lain tidak berhasil ditumbuhkan dengan percepatan yang beriringan dengan kepentingan program pembangunan lainnya oleh Pemerintah. Krisis ekonomi telah meninggalkan pelajaran baru, bahwa ketika Pemerintah tidak berdaya lagi dan tidak memungkinkan untuk mengembangkan intervensi melalui program yang dilewatkan koperasi justru terkuak kekuatan swadaya koperasi. Di bawah arus rasionalisasi subsidi dan independensi perbankan ternyata koperasi mampu menyumbang sepertiga pasar kredit mikro di tanah air yang sangat dibutuhkan masyarakat luas secara produktif dan kompetitif. Bahkan koperasi masih mampu menjangkau pelayanan kepada lebih dari 11 juta nasabah, jauh diatas kemampuan kepiawaian perbankan yang megah sekalipun. Namun demikian karakter koperasi Indonesia yang kecil-kecil dan tidak bersatu dalam suatu sistem koperasi menjadikannya tidak terlihat perannya yang begitu nyata. Lingkungan keterbukaan dan desentralisasi memberi tantangan dan kesempatan baru membangun kekuatan swadaya koperasi yang ada menuju koperasi  yang sehat dan kokoh bersatu. Menyambut pengeseran tatanan ekonomi dunia yang terbuka dan bersaing secara ketat, gerakan koperasi dunia telah menetapkan prinsip dasar untuk membangun tindakan bersama.

Bagi koperasi Indonesia membangun kesejahteraan dalam kebersamaan telah cukup memiliki kekuatan dasar kekuatan gerakan. Daerah otonom harus menjadi basis penyatuan kekuatan koperasi untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan lokal dan arus pengaliran surplus dari bawah. Ada baiknya koperasi Indoensia melihat kembali hasil kongres 1947 untuk melihat basis penguatan koperasi pada tiga pilar kredit, produksi dan konsumsi (Adakah keberanian melakukan restrukturisasi koperasi oleh gerakan koperasi sendiri?)

Dengan mengembalikan koperasi pada fungsinya (sebagai gerakan ekonomi) atas prinsip dan nilai dasarnya, koperasi akan semakin mampu menampilkan wajah yang sesungguhnya menuju keadaan "bersama dalam kesejahteraan" dan "sejahtera dalam kebersamaan”.


Tanggal Kutip : 3 November 2013

Analisis :
Koperasi sejak kelahiranya disadari sebagai suatu upaya untuk menolong diri sendiri secara bersama-sama. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidak sempurnaan pasar. Oleh karena itu dasar "self help and cooperation" atau "individualitet dan solidaritet" selalu disebut bersamaan sebagai dasar pendirian koperasi.
Di bawah arus rasionalisasi subsidi dan independensi perbankan, koperasi mampu menyumbang sepertiga pasar kredit mikro di tanah air yang sangat dibutuhkan masyarakat luas secara produktif dan kompetitif. Bahkan koperasi masih mampu menjangkau pelayanan kepada lebih dari 11 juta nasabah, jauh diatas kemampuan kepiawaian perbankan yang megah sekalipun.

Namun demikian karakter koperasi Indonesia yang kecil-kecil dan tidak bersatu dalam suatu sistem koperasi menjadikannya tidak terlihat perannya yang begitu nyata. . Lingkungan keterbukaan dan desentralisasi memberi tantangan dan kesempatan baru membangun kekuatan swadaya koperasi yang ada menuju koperasi  yang sehat dan kokoh bersatu. Dengan mengembalikan koperasi pada fungsinya (sebagai gerakan ekonomi) atas prinsip dan nilai dasarnya, koperasi akan semakin mampu menampilkan wajah yang sesungguhnya menuju keadaan "bersama dalam kesejahteraan" dan "sejahtera dalam kebersamaan”.

Tulisan 7: Perekonomian Di Indonesia Saat Ini

Iif Hudzifah / 28211169/ 3EB04

Perekonomian Di Indonesia Saat Ini

Masalah Ekonomi di Indonesia, siapa sih yang tidak tahu bahwa negara kita, Indonesia ini adalah termasuk negara yang kaya? Terutama kaya akan sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tapi sayangnya pemanfaatan sumber daya alam Indonesia belum maksimal. Parahnya lagi adalah orang asing yang berhasil mengeruk kekayaan alam kita. Itu baru satu contoh permasalahan ekonomi Indonesia yang muncul kepermukaan. Tidak hanya itu, masih ada beberapa permasalahan lagi yang membuat ekonomi Indonesia agak lambat untuk berkembang. 
Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5 persen.
Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan. Ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini. Salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.
Masalah tingkat pendidikan yang rendah,kemiskinan dan sulitnya mencari pekerjaan itu semua membuat angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Yang mulanya angka presentase pengangguran hanya 30% pada tahun ini menjadi meningkat hingga 40%. Angka kriminalitas di Indonesia juga makin membludak serta sangat kronis karena banyak masyarakat Indonesia yang tidak ikuti program pemerintah 9 tahun. Maka semua itu membuat mutu masyarakat Indonesia makin rendah.
Banyak usaha dilakukan mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan negara. Bagian pelaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian negaratentunya akan diberikan sanksi tegas. Karena yang kita ketahui indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.

Sumber :

Tanggal Kutip : 3 November 2013

Analisis :

Masalah ekonomi Indonesia tidak pernah ada solusinya, bukan karena negara Indonesia miskin namun sebaliknya Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tidak dimiliki negara lain. Namun, Indonesia belum dapat memanfaatkan sumber daya dengan optimal malah lebih parahnya pihak asing yang berhasil mengeruk sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Masalah ekonomi yang harus segera dicari solusinya adalah pengangguran. Banyak sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia namun banyak yang mengalami pengangguran karena tidak ada lapangan pekerjaan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah harus membuka dan menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya sehingga mengurangi pengangguran dan kehidupan masyarakat lebih sejahtera. Namun kita harus optimis bahwa ekonomi indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan dan pendapatan perkapita meningkat.

Tulisan 5: Indonesia Harus Jadi Pemain dan Dalang Di Pasar Keuangan ASEAN

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

Indonesia Harus Jadi Pemain dan Dalang Di Pasar Keuangan ASEAN


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakin Indonesia bisa menjadi pemain utama sektor keuangan di pasar tunggal Asia Tenggara (ASEAN) 2015. Ada tiga fokus yang akan dihadapi Indonesia di pasar tunggal ASEAN. 

Ketiga fokus tersebut antara lain stabilitas pasar keuangan, sektor keuangan yang inklusif dan sektor keuangan yang berkontribusi terhadap sektor riil.
Wakil Ketua Dewan OJK Rahmat Waluyanto mengatakan Indonesia harus siap menghadapi ketatnya persaingan dan integrasi pasar di kawasan Asia Tenggara.
"Untuk itu kemampuan industri juga perlu ditingkatkan secara aktif sehingga Indonesia tidak hanya jadi target tapi juga pemain. Termasuk dalam industri jasa keuangan," ujarnya dalam "Seminar Outlook 2014" di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Kamis (31/10).
Dengan menjadi pemain utama di industri keuangan, investasi langsung dan portfolio juga akan tumbuh positif. Sebab, nantinya Indonesia bakal menjadi tujuan investasi yang kemudian dapat dijadikan sebagai alternatif pembiayaan.
"Tahun depan, investor lokal dan asing pasti akan terus mencermati dinamika yang terjadi mengingat pelaksanaan pasar tunggal ASEAN semakin dekat," jelasnya.
Tanggal Kutip : 3 November 2013
Analisis :

Pada saat ini peran Indonesia terhadap pasar keuangan sangat kurang, Indonesia hanya menjadi target dalam industri keuangan . Namun OJK berpendapat bahwa Indonesia bisa menjadi pemain utama sektor keuangan di pasar tunggal Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2015. Dengan menjadi pemain utama di industri keuangan, investasi langsung dan portofolio juga akan tumbuh positif. Untuk menjadi pemain utama dalam industri keuangan indonesia fokus pada tiga hal yaitu stabilitas pasar keuangan, sektor keuangan yang inklusif dan sektor keuangan yang berkontribusi terhadap sektor riil. Jika Indonesia menjadi pemain utama dalam industri keuangan maka Indonesia menjadi tujuan investasi baik itu investor dari dalam negeri maupun investor asing. 

Tulisan 6: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah berturut-turut, Apakah Kita Sudah Krisis?

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah berturut-turut, Apakah Kita Sudah Krisis?

Walau Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, dan Menteri Keuangan Chatib Basri sepertinya cuek dan pede-pede saja terkait pelemahan nilai tukar rupiah, saya sebagai rakyat biasa merasa gusar. Mulai ada pertanyaan kalau kalau ini merupakan pertanda sebuah krisis ekonomi seperti 1997? Presiden dan pembantunya di bidang ekuin bisa saja berdalih bahwa ekonomi baik-baik saja, ini hanya sebagai sebuah konsekuensi logis penguatan ekonomi Amerika. 
Saya akui, saya mungkin tidak sepaham Chatib Basri yang konon katanya maestro ekonomi asal FEUI. Namun, bukanlah masalah sepertinya untuk protes kepada Chatib Basri dan bos-bosnya yang tidak otentik dalam memberikan reaksi terhadap sebuah permasalahan. Bertele-telenya sikap sok cuek Chatib dan SBY (yang dengan santainya bilang: “Emangnya Kenapa kalau rupiah melemah?“) justru itu yang membunuh kepercayaan diri rakyat. Bebal dan percaya diri itu beda jauh, bung! Jumat lalu, SBY baru bicara tentang penanganan, mungkin sudah telat.

Pemerintah mungkin bisa santaiii seperti kata bang Rhoma Irama. Hanya saja kenyataan dan angka-angka tidak bisa santai. Kalau dari sisi kurs saja, keliatan banget pelemahan nilai tukar rupiah sudah ga nyantai. Bayangin menteri jenis apa yang di media justru seperti bebal dan acuh melihat keseimbangan rupiah seperti di bawah? Chatib Basri sepertinya tidak sadar bahwa di saat rupiah bergejolak seperti di bawah imbasnya fatal terhadap dunia usaha kita yang masih sangat tergantung dengan bahan baku impor.
Kemudian apakah penurunan signifikan SEKALI pada index saham IHSG kita bukan sesuatu yang nyata dan urgent? IHSG dalam 3 bulan terakhir sudah turun lebih dari 20%. Mungkin beberapa bilang bahwa IHSG turun akibat koreksi natural karena sempat menyentuh rekor tertingginya. Ya, mungkin ada faktor tersebut. Tapi apakah koreksi sampai 20% lebih? Koreksi 20% lebih, bisa jadi lebih karena panik pelaku bursa dan investor yang memindahkan dananya ke market yang lebih stabil. Lebih penting lagi, pelemahan >20% merupakan cerminan turunnya performance fundamental perusahaan-perusahaan kita yang pastinya tergerus akibatpelemahan nilai tukar rupiah.

Percaya deh: Pasar Sudah Panik Tidak seperti tiga serangkai otak ekonomi kita: SBY, Boediono, dan Chatib Basri yang sok cool tapi palsu. Market kita tampak panik. Penurunan IHSG menunjukkan hal itu. Namun hal yang menguatkan adalah kinerja harga emas yang sudah balik mengkilap:
Kenaikan harga emas biasanya indikasi dari ekonomi panik di mana orang cari aman lewat membeli emas sehingga harganya naik. Ya lebih aman, dibandingkan uangnya menganggur di bank atau di dompet yang nilainya akan tergerus habis.
Oleh karena itu sebaiknya kita juga bersiap secara individu. Kalau memang ada sedikit uang, lebih baik di convert ke dalam dollar maupun emas. Ini merupakan cara terbaik mengamankan aset. Nasionaliskah membeli dollar untuk mengamankan diri sendiri? Tanya pada negara dan pemerintah, apakah mereka peduli dengan asetmu?

Tanggal Kutip : 3 November 2013

Analisis :
Pelemahan nilai rupiah tidak hanya terjadi sekali saja namun berkali-kali, ini menjadi masalah klasik yang tidak pernah ada titik penyelesaiannya. Penurunan nilai rupiah sangat berpengaruh terhadap pendapatan perkapita. Akibat dari pelemahan nilai rupiah adalah turunnya performance fundamental perusahaan-perusahaan dalam negeri. Masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, kita jangan lepas tangan tetapi kita bersama-sama mencari solusi terbaik sehingga sama-sama menguntungkan dan merasakan kesejahteraan.





Tulisan 4: Dampak Panjang Demo Buruh Bagi Perusahaan dan Ekonomi Nasional

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04


Dampak Panjang Demo Buruh Bagi Perusahaan dan Ekonomi

Nasional


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin ikut angkat bicara menanggapi maraknya aksi demo buruh yang terjadi beberapa hari terakhir. Menurut Suryamin, demo buruh bisa berdampak pada penurunan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara jika terjadi berlarut-larut. 
Suryamin menyebut, demo buruh akan sangat terasa pada output perusahaan. Produksi perusahaan berhenti berjam-jam dan berpengaruh pada indeks produksi. Dengan kata lain, perusahaan menjadi tidak produktif lagi.
"Demo buruh akan berpengaruh pada output yang berhenti berjam-jam. Nanti itu harus dipertimbangkan. Berpengaruh kepada indeks produksi perusahaan," kata Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (1/11).
Tidak hanya itu, nilai tambah produksi juga akan terus menurun. Dengan menurunnya nilai tambah dan output produksi, akhirnya membuat kemampuan perusahaan menggaji karyawan menjadi tergerus.
"Nilai tambah akan terus menurun, kemampuan cost produksi akan turun. Kalau terlalu lama pada PDB sektor masing masing. Itu kan nanti akhir tahun berdampak atau tidak," katanya.
Disinggung soal pengurangan produksi karena demo buruh, Suryamin enggan menjelaskannya. Dia hanya mengatakan, penurunan produksi masih bisa ditutupi dari sektor lain.
"Tapi kan ada sektor lain yang mendorong perekonomian kita," tutupnya.
Tanggal Kutip : 3 November 2013
Analisis :

Dari tulisan diatas saya berpendapat bahwa demo buruh dapat berdampak pada penurunan Pendapatan Domestik Bruto negara dan juga sangat terasa pada output perusahaan jika buruh demo berlarut-larut dimana perusahaan berhenti berjam-jam memproduksi dan perusahaan tidak dapat produktif lagi dalam produksi. Dampak lain yang dapat disebabkan jika buruh demo terus-terusan adalah nilai tambah produksi akan menurun yang membuat kemampuan perusahaan menggaji karyawan menjadi mengerus serta perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar. Jika perusahaan mengalami kerugian maka sangat berpengaruh terhadap karyawan dimana perusahaan dapat mengurangi dan melakukan PHK terhadap karyawan.

Tulisan 3: Konsumen Indonesia Khawatir kondisi Ekonomi dan Politik di 2014


Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

Konsumen Indonesia Khawatir kondisi Ekonomi dan Politik di 2014

Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions mendapati fakta, konsumen Indonesia khawatir akan kondisi stabilitas ekonomi dan politik tahun depan. Wajar saja mengingat tahun depan merupakan tahun politik, pergantian presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota DPR hingga DPRD.

Kekhawatiran akan keadaan ekonomi menjadi urutan teratas. Tingkat kekhawatirannya mencapai 43 persen. Sedangkan kekhawatiran akan stabilitas politik sekitar 14 persen.
"Kita dapat melihat kekhawatiran mengenai stabilitas politik meningkat, di mana sangat mungkin hal tersebut merupakan respons atas semakin dekatnya pemilihan presiden tahun depan," ujar Managing Director Nielsen Indonesia Catherine Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Sabtu (2/11). 
Konsumen Indonesia justru tidak lagi khawatir akan dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti yang terjadi pada kuartal pertama dan kedua.
"Pada kuartal sebelumnya, Peningkatan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kekhawatiran utama di mana 28 persen konsumen menyatakan bahwa hal tersebut menjadi kekhawatiran terbesar pertama dan kedua," ucapnya.
Menurut Catherine, pada kuartal III 2013, peningkatan harga BBM tidak termasuk dalam peringkat lima teratas kekhawatiran utama bagi konsumen di Indonesia.
Catherine menyimpulkan, konsumen Indonesia memiliki ketahanan yang tinggi dalam menghadapi tantangan dan cepat beradaptasi dengan situasi. "Setelah beberapa bulan kita tidak lagi melihat peningkatan harga BBM sebagai kekhawatiran utama," paparnya.
Tanggal Kutip : 3 November 2013
Analisis :
Kekhawatiran akan keadaan ekonomi menjadi urutan teratas. Tingkat kekhawatirannya mencapai 43 persen. Sedangkan kekhawatiran akan stabilitas politik sekitar 14 persen. Konsumen Indonesia justru tidak lagi khawatir akan dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti yang terjadi pada kuartal pertama dan kedua. peningkatan harga BBM tidak termasuk dalam peringkat lima teratas kekhawatiran utama bagi konsumen di Indonesia. Karena konsumen Indonesia memiliki ketahanan yang tinggi dalam menghadapi tantangan dan cepat beradaptasi dengan situasi.


Tulisan 2: Apa Itu Badan Penanaman Modal

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

Apa Itu Badan Penanaman Modal

Kegiatan ekonomi suatu negara sangat tergantung dengan investasi atau penanaman modal baik itu oleh pihak asing maupun masyarakat dalam negara itu sendiri. Bila keadaan ekonomi dan politik suatu negara dipandang cukup kondusif, maka hal tersebut bisa menarik minat ara investor untuk menanamkan modalnya pada negara tersebut. Oleh karena itu, negara akan berusaha semaksimal mungkin supaya banyak investor yang berminat untuk menjalankan usahanya pada negara tersebut demi untuk meningkatkan nilai ekonomi serta pendapatan per kapitanya. Supaya kegiatan investasi sesuai dengan undang - undang yang berlaku, maka pemerintah membentuk suatu badan yang dinamakan Badan Penanaman Modal. Jadi sebenarnya, apa itu Badan Penanaman Modal? 
Badan Penanaman Modal adalah sebuha badan atau lembaga dibawah pemerintah yang berdiri dibawah Kementrian Perdagangan dan Industri dimana tugas utama dari Badan Penanaman Modal tersebut adalah untuk mengawasi serta mengatur penanaman modal / investasi yang dilakukan di wilayah negara Indonesia. Namun, sejak otonomi daerah diberlakukan, setial daerah juga memiliki Badan Penanaman Modal Daerah yang mengawasi penanaman modal di wilayah mereka masing - masing.

Sebenarnya, selain mengawasi serta mengatur investasi atau penanaman modal, Badan Penanaman Modal juga bertugas untuk meningkatkan iklim investasi sehingga bisa menarik para investor untuk menanamkan modalnya di wilayah / negara tersebut. Oleh karena itu, Badan Penanaman Modal akan banyak berhubungan dengan Departemen Perdagangan serta BPEN (Badan Pengenmabngan Export Nasional) karena salah satu program kerja dari Badan penanaman Modal adalah mempromosikan keunggulan suatu negara / wilayah untuk menarik minat dan kerjasama investasi.

Badan Penanaman Modal mengurusi segala bentuk investasi pada sektor kehutanan, pertanian, perikanan, kebudayaan & pendidikan, serta segala regulasi sektoral potensi ekonomi di Indonesia. Untuk menunjang kinerja dari Badan Penanaman Modal ini, pemerintah telah membentuk suatu sistem perijinan satu atap dimana para investor / pelaku bisnis dimudahkan untuk mendapatkan segala bentuk dan macam jenis perijinan dengan hanya mengurusnya pada satu instansi saja. Dengan diberlakukannya sistem baru tersebut diharapkan bisa meningkatkan iklim investasi seperti yang menjadi tugas utama Badan Penanaman Modal 


Tanggal Kutip : 3 November 2013

Analisis :
Analisi saya dari tulisan di atas adalah suatu negara berusaha semaksimal mungkin untuk menarik perhatian para investor asing untuk berinvestasi pada negara tersebut untuk meningkatkan perekonomian bahkan pendapatan perkapita negara tersebut. Namun kegiatan investasi tersebut tidak sembarangan dan tidak melanggar hukum yang berlaku. Supaya kegiatan investasi sesuai dengan undang-undang, maka pemerintah membentuk suatu nama yang disebut Badan Penanaman Modal. Badan Penanaman Modal adalah sebuah badan atau lembaga dibawah pemerintah yang berdiri dibawah Kementrian Perdagangan dan Industri dimana tugas utama dari Badan Penanaman Modal tersebut adalah untuk mengawasi serta mengatur penanaman modal / investasi yang dilakukan di wilayah negara Indonesia. Badan Penanaman Modal juga bertugas untuk meningkatkan iklim investasi sehingga bisa menarik para investor untuk menanamkan modalnya di wilayah / negara tersebut. Oleh karena itu, Badan Penanaman Modal akan banyak berhubungan dengan Departemen Perdagangan serta BPEN (Badan Pengembangan Export Nasional) karena salah satu program kerja dari Badan penanaman Modal adalah mempromosikan keunggulan suatu negara / wilayah untuk menarik minat dan kerjasama investasi.


Tulisan 1 : Pengaruh Globalisasi Pada Perkembangan Ekonomi Indonesia

Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04


Pengaruh Globalisasi Pada Perkembangan Ekonomi Indonesia

Globalisasi merupakan proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antarmanusia menjadi semakin tidak berbatas. Sedangkan menurut  Selo Soemardjan, Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah - kaidah yang sama. Globalisasi terjadi pada bidang informasi, ekonomi, serta budaya. Sudah sejak lama pemerintah Indonesia menggembar - gemborkan tentang globalisasi itu sendiri. Dengan harapan masyarakat dan pelaku industri siap menghadapi segala dampak dari globalisasi terutama pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia.

Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Pengaruh dari globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk - produk buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran. Terlebih sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang - barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk - produk buatan Indonesia. 

Sebenarnya banyak pihak yang menyayangkan mengapa Indonesia ikut menandatangani CAFTA. Tidak hanya karena dunia industri Indonesia dianggap belum siap menghadapi pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia, namun juga karena kondisi internal ekonomi Indonesia yang masih belum stabil. Namun dengan alasan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang jauh tertinggal dalam bidang ekonomi bila tidak turut serta dalam perjanjian CAFTA tersebut, maka siap atau tidak, akhirnya Indonesia terlibat dalam pasar bebas Asia.

Bagi beberapa pelaku industri, terutama yang selama ini mengandalkan bahan baku import dari China, malah menjadi pihak yang diuntungkan atas masuknya Indonesia ke dalam pasar bebas Asia. Mereka bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang jauh lebih murah karena dilakukannya perjanjian penghapusan tarif import sehingga bisa menekan banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan mendapatkan bahan baku yang murah, maka secara otomatis kegiatan industri bisa semakin berkembang. Itu merupakan contoh positif dari pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia. 


Tanggal Kutip : 3 November 2013

Analisis :
Globalisasi merupakan proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antar manusia menjadi semakin tidak berbatas. Globalisasi terjadi pada bidang ekonomi, budaya serta informasi. Salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi adalah pasar bebas. Pengaruh dari globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk - produk buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Banyak hal positif pengaruh dari globalisasi terhadap perekonomian indonesia. Dengan masuknya Indonesia kedalam pasar bebas Asia banyak menguntungkan para pelaku industri karena mereka dapat mendapatkan bahan mentah yang murah karena telah dilakukan perjanjian penghapusan impor sehingga menekan biaya yang mereka keluarkan untuk mendapatkan bahan mentah. Dengan adanya pengaruh globalisasi terhadap perekonomian Indonesia dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat terwujud.

Senin, 04 November 2013

Tugas 3: Contoh Tulisan Ilmiah Populer, Dengan Topik Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi Saat Ini

Dibanding Fauzi Bowo dan Sutiyoso, Kinerja Jokowi Lebih Baik

Warga DKI Jakarta menilai kinerja Joko Widodo selama setahun ini lebih baik dari Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Hal itu terlihat dari survei Indo Barometer (IB). Pengumpulan data survei IB dilakukan sejak 4-10 Oktober 2013. Metode yang dipakai adalah multistage random sampling. Dengan jumlah responden sebanyak 400 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.
            Responden diambil dari enam wilayah di DKI Jakarta. Dari Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 2,5 persen. Lalu Jakarta Selatan sejumlah 20 persen. Jakarta Timur 27,5 persen. Jakarta Pusat 10 persen. Jakarta Barat 22,5 persen. Jakarta Utara 17,5 persen.Dalam survei itu, untuk penanganan masalah sampah, warga menilai kinerja Jokowi 68,5 persen. Sedangkan Sutiyoso empat persen dan Fauzi Bowo lima persen.
            Kemudian untuk pelayanan kantor Pemda bagi masyarakat, masyarakat menilai kinerja Jokowi 89,8 persen. Sedangkan Fauzi Bowo 2,3 persen dan Sutiyoso hanya dua persen.Begitu pula untuk pendidikan murah bagi warga miskin, warga setuju Jokowi lebih baik sebanyak 86,5 persen. Foke 6,5 persen dan sutiyoso satu persen. Bahkan untuk penanganan masalah banjir saja, warga menilai Jokowi lebih baik sebanyak 76,8 persen. Sedangkan Sutiyoso sebanyak 0,8 persen dan Fausi Bowo 2,5 persen. Demikian pula untuk masalah transportasi, Jokowi dianggap lebih baik sebanyak 51,2 persen. Sutiyoso 8,5 persen dan Fauzi Bowo 10,3 persen.

(sumber:http://www.tribunnews.com/nasional/2013/10/17/dibanding-fauzi-bowo-dan-sutiyoso-kinerja-jokowi-lebih-baik )

Analisis :

Analisis saya tentang tulisan di atas bahwa kinerja Joko Widodo selama setahun ini lebih baik dari pemimpin terdahulunya. Terbukti dari survey Indo Barometer (IB) yang di lakukan sejak 4-10 Oktober 2013. Metode yang dipakai adalah multistage random sampling. Dengan jumlah responden sebanyak 400 orang. Responden diambil dari 6 wilayah di DKI Jakarta, yaitu Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara. Dari hasil survey membuktikan bahwa kinerja Joko Widodo lebih baik dari sebelumnya dari hal-hal seperti penanganan masalah sampah, transportasi, pelayanan kantor pemda, pendidikan murah bagi warga miskin, dan masalah banjir.