Minggu, 05 Januari 2014

Tulisan 15 : 60% Kebutuhan Kedelai dari Impor



Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

 60% Kebutuhan Kedelai dari Impor

JAKARTA, BP - Gejolak nilai tukar rupiah telah membuat para pengusaha tahu dan tempe menjerit. Pasalnya, kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe merupakan komoditas impor. Karenanya, sudah saatnya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor dengan memberdayakan petani kedelai di dalam negeri.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR yang membidangi pertanian dan pangan, Herman Khaeron,  saat ini ketergantungan terhadap kedelai impor masih tinggi.
"Kurang lebih 60 persen dari jumlah kebutuhan bahan baku tahu dan tempe ini masih import," katanya saat dihubungi guna menanggapi lonjakan harga kedelai, Selasa (27/8).
Menurut Herman, saat ini kedelai kurang diminati para petani di dalam negeri. Karenanya, tingkat panenan kedelai di dalam negeri masih jauh di bawah komoditas lain pangan lainnya seperti padi atau jagung.  
Di sisi lain, lanjutnya, harga kedelai di luar negeri juga sedang melonjak karena kurangnya pasokan lantaran panjangnya musim panas di Amerika selatan dan banjir di Tiongkok tahun lalu. "Jadi harga kedelai di luar negeri memang sudah tinggi," ucapnya.
Meski demikian Herman yang juga Ketua DPP Partai Demokrat bidang Tani dan Nelayan itu menegaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan maka pemerintah berkewajiban menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok. UU yang sama juga mengamanatkan kepada pemerintah untuk membentuk lembaga   khusus tentang pangan yang berada langsung di bawah presiden.
Namun, karena lembaga itu tak kunjung terbentuk, maka Herman menyarankan beberapa langkah yang bisa ditempuh pemerintah untuk menekan lonjakan harga kedelai. Usulan Herman antara lain adalah menggenjot produksi kedelai dalam negeri dengan berbagai formula subsidi dan bantuan pemerintah.
"Sehingga ada gairah petani untuk menanam kedelai," ucapnya.
Selain itu, ada baiknya pemerintah menurunkan bea impor kedelai secara bertahap dan temporer agar harga kedelai di dalam negeri tidak terlalu tinggi. Di samping itu, lanjutnya, pemerintah bisa menugaskan institusi negara seperti Bulog atau BUMN bidang pangan lainnya untuk menjamin dan menjaga stabilitas pasokan dan harga.
"Atau bisa dengan memberi subsidi harga secara temporer sampai harga stabil," katanya.(jpnn)

Sumber: http://www.bantenposnews.com/berita-5363-60-kebutuhan-kedelai-dari-impor.html#.UskZO_vM3Mg

Tanggal Kutip : 03 Januari 2014

Analisis :
Hasil panen kedelai di Indonesia kurang baik, tak sebagus jagung dan pagi. Akhirnya petani menjadi malas untuk menanam kedelai itu. Karena itu pemerintah akhirnya mengimpor kedelai dari Amerika dan Tiongkok untuk memenuhi kbutuhan di dalam negeri. Karena di Amerika sedang musim panas panjang dan diTiongkok sedang banjir, sehingga biaya produksi meningkat. Oleh karena biaya produksi disana sudah tinggi, sehingga ketika masuk ke Indonesia makin mahal dan tidak seperti biasanya, apalagi jika ditambah dengan adanya biaya tambahan lainnya seperti beacukai. Jadi intinya pasokan dari pribumi cuman bisa di produksi 40% dan sisanya dari import dan itu biayanya mahal, sehingga dalam hal ini butuh subsidi dari pemerintah.

Jumat, 03 Januari 2014

Tugas 5



Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04
 
Contoh paragraf Generalisasi :
Berdasarkan data keuangan tahun 2009, laba yang didapatkan oleh perusahaan PT X adalah sebesar 250 juta rupiah. Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008 perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa prusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 250 jutarupiah atau turun sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan menjadi evaluasi perusahaan tentang kinerja perusahaan mereka. Pihak manajemen pun dituntut untuk segera mengambil kebijakan untuk mengatasi hal tersebut.

Paragraph Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.

Contoh paragraf Analogi :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

Paragraf kausalitas (sebab–akibat) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh paragraf  Sebab – Akibat:
Kebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam keseharia kita. Karena masayarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran untuk mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri. Mereka menganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa rasa bersalah mereka membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar kitamenjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim hujan tiba, akibatnya banjir melanda ibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang akan menyalahkan oranglain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat dari ulah mereka sendiri.
 
 Sumber :
1. http://contoh-contoh.com/search/contoh-paragraf-generalisasi-tema-pendidikan#ixzz2G4Qem5Jx

2. http://id.scribd.com/doc/64372578/Contoh-Paragraf-Analogi

Tugas 5



Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04
 
Contoh paragraf Generalisasi :
Berdasarkan data keuangan tahun 2009, laba yang didapatkan oleh perusahaan PT X adalah sebesar 250 juta rupiah. Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008 perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa prusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 250 jutarupiah atau turun sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan menjadi evaluasi perusahaan tentang kinerja perusahaan mereka. Pihak manajemen pun dituntut untuk segera mengambil kebijakan untuk mengatasi hal tersebut.

Paragraph Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.

Contoh paragraf Analogi :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

Paragraf kausalitas (sebab–akibat) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh paragraf  Sebab – Akibat:
Kebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam keseharia kita. Karena masayarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran untuk mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri. Mereka menganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa rasa bersalah mereka membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar kitamenjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim hujan tiba, akibatnya banjir melanda ibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang akan menyalahkan oranglain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat dari ulah mereka sendiri.
 
 Sumber :
1. http://contoh-contoh.com/search/contoh-paragraf-generalisasi-tema-pendidikan#ixzz2G4Qem5Jx

2. http://id.scribd.com/doc/64372578/Contoh-Paragraf-Analogi

Tugas 5



Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04
 
Contoh paragraf Generalisasi :
Berdasarkan data keuangan tahun 2009, laba yang didapatkan oleh perusahaan PT X adalah sebesar 250 juta rupiah. Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008 perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa prusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 250 jutarupiah atau turun sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan menjadi evaluasi perusahaan tentang kinerja perusahaan mereka. Pihak manajemen pun dituntut untuk segera mengambil kebijakan untuk mengatasi hal tersebut.

Paragraph Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.

Contoh paragraf Analogi :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

Paragraf kausalitas (sebab–akibat) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh paragraf  Sebab – Akibat:
Kebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam keseharia kita. Karena masayarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran untuk mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri. Mereka menganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa rasa bersalah mereka membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar kitamenjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim hujan tiba, akibatnya banjir melanda ibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang akan menyalahkan oranglain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat dari ulah mereka sendiri.
 
 Sumber :
1. http://contoh-contoh.com/search/contoh-paragraf-generalisasi-tema-pendidikan#ixzz2G4Qem5Jx

2. http://id.scribd.com/doc/64372578/Contoh-Paragraf-Analogi

Tulisan 20 : KONDISI EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL DALAM KRISIS FINANSIAL GLOBAL



Iif Hudzifah / 28211169 / 3EB04

KONDISI EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL DALAM KRISIS FINANSIAL GLOBAL

Meningkatnya hubungan interdepensi antar negara-negara di dunia tidak dipungkiri sewaktu-waktu dapat menimbulkan suatu masalah baru, seperti timbulnya krisis ekonomi maupun finansial secara global. Musibah krisis global ekonomi dan finansial dewasa ini membuat semua pihak baik pemerintah, dunia usaha, pelaku ekonomi dan masyarakat luas merasa ketar-ketir. Seperti krisis finansial yang baru-baru ini menimpa Amerika Serikat pada tahun 2008 dan negara-negara di kawasan Eropa Barat terutama yang tergabung dalam organisasi supra-nasional Uni Eropa yang mencapai puncaknya di tahun 2011. Namun jauh sebelum krisis finansial global yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa Barat, krisis finansial global sebenarnya sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu, salah satunya adalah peristiwa krisis finansial global yang terjadi paska runtuhnya tahun Bretton Wood system di tahun 1970an (Pauly, 2008: 242).

Krisis finansial yang terjadi tahun 1970-an berangkat dari berakhirnya Perang Dunia II tahun 1945 dimana Amerika Serikat dan aliansinya mulai mempromosikan suatu kondisi interdependensi ekonomi antar negara-negara di dunia. Namun, pada tahun 1970an, meskipun kondisi interdependensi ini dinilai berhasil dimana ditandai dengan barang dan jasa yang mulai banyak diproduksi secara massal, terdapat kelemahan tersendiri dari kondisi interdependensi ekonomi yaitu memunculkan krisis finansial yang memiliki dampak global. Dan bersamaan dengan krisis finansial tersebut terjadi sebuah fenomena baru yaitu runtuhnya sistem Bretton Wood yang berdampak pada berubahnya tatanan sistem finansial dan moneter internasional serta memunculkan liberalisasi pasar kapital di seluruh dunia (Pauly, 2008: 242).

Krisis finansial sendiri terjadi karena likuiditas yang cepat menguap, uang yang tersedia ditarik dari bank, serta memaksa bank untuk menjual investasi lain untuk menebus kekurangan dan menghindari kebangkrutan. Tidak hanya itu saja, terjadinya krisis finansial diawali dengan perubahan tajam pada harga barang-barang pokok yang berdampak pada sistem moneter internasional. Ekspektasi dari para pemain di pasar finansial pun berubah. Mereka menjual aset-aset yang akan menurun nilainya dan membeli aset-aset yang lainnya yang akan meningkat nilainya. Krisis finansial juga dapat terjadi akibat ketidakpastian mengenai sistem moneter dan finansial ekonomi dunia yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan cepat (Pauly, 2008: 247). Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya krisis finansial global pun tidak dapat dihindari seperti pengangguran, meningkatnya pajak, keputusasaan, meningkatnya kriminalitas, dll (Pauly, 2008: 252).

Dari tahun 1940-an hingga tahun 1970-an, krisis mata uang juga melibatkan negara-negara industri yang sudah maju dalam sistem perekonomian internasional dan memaksa adanya penyesuaian nilai tukar mata uang. Krisis perbankan juga terjadi di masing-masing negara di dunia. Namun dampak dari pembatasan terhadap pergerakan modal internasional tidak sampai menyentuh ranah global. Baru pada tahun 1974, kegagalan dari Bank Jerman yaitu Bankhaus I.D Herstatt dalam mengatur penyesuaian nilai tukar mata uang memiliki dampak global dimana Franklin National Bank of New York juga terkena dampak dari kegagalan Bank Jerman tersebut (Pauly, 2008: 251).

Krisis finansial global yang terjadi tidak hanya berhenti di tahun 1970-an saja, di tahun 1980-an, krisis finansial muncul terutama di pasar negara-negara berkembang yang baru muncul. Krisis finansial global ini sendiri memicu adanya perubahan konteks global dalam sistem finansial dan moneter internasional dimana  bank-bank yang berbasis di negara-negara industri yang maju dengan cepat memperluas operasi pinjaman internasional mereka sepanjang tahun 1970-an, perusahaan multinasional mendiversifikasi kegiatan investasi mereka, dan investor di negara-negara maju secara bertahap memperluas kepentingan dan kapasitas untuk membeli obligasi dan instrumen keuangan lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah dan perusahaan di negara-negara berkembang. Dan juga beberapa capital flows yang terkait adalah yang terkait dengan perdagangan, investasi, dll mulai mengglobal (Pauly, 2008: 251).


Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013

Analisa :
Krisis finansial merupakan suatu fenomena dalam sistem finansial dan moneter internasional yang tidak dapat dihindari yang mana sewaktu-waktu dapat berdampak secara global dan menghambat laju pertumbuhan perekonomian dunia. Tulisan di atas membahas mengenai kondisi ekonomi politik internasional di tengah krisis financial. Penyebab terjadinya krisis finansial pun bermacam-macam mulai dari perubahan tajam dari harga kebutuhan pokok dunia hingga ketidakstabilan dari sistem finansial dan moneter internasional itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya krisis finansial ini pun bermacam-macam, seperti, pengangguran, meningkatnya tingkat kriminalitas, dll. Oleh karena itu diperlukan adanya penanganan yang ekstra untuk mencegah krisis finansial itu sendiri, tidak cukup dengan dibentuknya instansi-instansi internasional seperti Bretton Woods system, tapi juga perlu adanya kesadaran dari pemerintah masing-masing negara baik negara berkembang maupun maju untuk bersama-sama menstabilkan kondisi finansial dan moneter internasional sehingga meredam terjadinya krisis finansial yang dampaknya bisa mengglobal.